Lembaga anti korupsi Global Finacial
Integrity (GFI) yang berbasis di Amerika Serikat menggelontor data sejumlah
negara paling korup di dunia. Cina, yang menerapkan hukuman mati bagi koruptor
justru berada di peringkat pertama.
Berdasarkan catatan lembaga terkait, pada
tahun 2012 setiap negara berkembang mengalami kerugian sedikitnya 1 triliun
dolar Amerika akibat korupsi, pencucian uang dan dokumen perdagangan palsu.
Dalam kurun waktu dua tahun terakhir,
menurut GFI, perputaran uang dengan cara ilegal di seluruh dunia meningkat
hingga 9,4 persen. Uang haram tersebut kebanyakan dikuras dari beberapa negara
seperti Brasil, Cina, India dan Rusia.
Cina setidaknya kehilangan 125 miliar dolar
per tahun yang dilarikan ke sejumlah negara. Selain negeri Tirai Bambu, ada 10
negara lainnya seperti Malaysia, Meksiko, Arab Saudi dan Thailand. Meksiko
berada diurutan ketiga dengan jumlah kerugian hingga 54 miliar dolar per tahun.
Kejahatan pencucian uang biasanya dilakukan
dengan modus perdagangan ekspor-impor. Cara ini, kata GFI, seseorang bisa
dengan mudah mengalirkan uang hasil kejahatan ke luar negeri.
Berikut daftar 10 negara yang kehilangan
uang paling besar akibat korupsi dan pencucian uang:
1. Cina: US$ 249.570.000.000
2. Rusia: US$ 122.860..00.00
3. India: US$ 94.760.000.000
4. Meksiko: US$ 59.660.000.000
5. Malaysia: US$ 48.930.000.000
6. Arab Saudi: US$ 46.530.000.000
7. Thailand: US$ 35.560.000.000
8. Brasil: US$ 33.930.000.000
9. Afsel: US$ 29.130.000.000
10.
Kostarika: US$ 21.550.000.000
Penulis: Vina Nur Istiasari G+
Post a Comment
Post a Comment